
SINGAPURA, 1 Juni 2025 /PRNewswire/ — Guo Wei, Chairman, Digital China, memaparkan perspektif tentang topik “Manajemen Perusahaan pada Era AI” di INSEAD 2025 Asia AI Conference, serta meluncurkan sebuah studi kasus bersama INSEAD.
Lewat paparannya, Guo Wei membahas interaksi antara Model Bisnis, Arsitektur Teknologi, dan Pendekatan Manajemen yang menggerakkan perkembangan perusahaan–dengan mengutamakan proses bisnis. Komersialisasi AI harus ditentukan integrasi AI dalam perombakan proses bisnis. Agar perombakan ini berhasil, serta target manajemen tercapai pada era AI–kesadaran penuh, pengambilan keputusan secara cepat, dan iterasi kontinu–sebuah perusahaan harus membangun kembali infrastruktur. Artinya, proses bisnis harus selaras dengan arsitektur baru yang menyatukan komputasi awan dan data guna merealisasikan valuasi dari rangkaian data.
Saat membahas dampak AI terhadap transformasi kelembagaan, Guo Wei berkata, “Dari perspektif perusahaan, setiap gelombang perubahan teknologi menghadirkan peluang masif sekaligus tantangan besar. Tantangan terbesarnya adalah membangun pola pikir yang tepat. Dalam wacana publik, topik AI sangat diminati. Namun, aplikasi AI yang ditempuh perusahaan masih berada pada tahap awal. Kesenjangan tersebut kerap kali menimbulkan kelelahan dan kekhawatiran. Kami sangat optimis bahwa AI dan digitalisasi kelak membuat perubahan penting. Meski demikian, transformasi ini tak bisa segera terwujud–prosesnya berlangsung secara bertahap.”
Dalam “INSEAD Case Library” dan segera menjadi kurikulum MBA, studi kasus “Shaping the Future: Digital China’s Journey from Digitalization to an AI-Embedded Organization“ menjadi panduan seputar transformasi yang digerakkan AI, serta mencerminkan pengaruh Tiongkok yang semakin penting dalam inovasi AI perusahaan.
Studi kasus ini juga memuat perjalanan Digital China dalam transformasi digital, serta sejumlah inisiatif AI yang ditempuh Digital China dalam kerangka strategis “AI-Powered Data Cloud Integration”. Selain mengulas tren-tren digital dan AI dunia, studi kasus ini menjadi perspektif bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menjalankan transformasi serupa. Setelah tercantum dalam perpustakaan London Business School dan Harvard Business School pada 2024, studi kasus yang dilansir bersama INSEAD ini melambangkan kepemimpinan Digital China, serta peran Tiongkok yang kian menentukan inovasi AI global.
Profesor Chen Guoli berkata: “Studi kasus ini membuktikan metodologi transformasi AI Digital China, serta memperkaya riset global lewat kerangka teoretis seputar transformasi digital dan aplikasi AI–menjembatani praktik industri di Tiongkok dengan komunitas akademik dunia.”