
- Nota kesepahaman baru telah terjalin antara AI Singapore dan United Nations Development Programme untuk meningkatkan literasi AI di enam negara percontohan.
- Program AI for Good (AI4Good) akan mempercepat upaya ini di negara-negara lain di luar Singapura
SINGAPURA, 2 Juni 2025 /PRNewswire/ — AI Singapore (AISG) dan United Nations Development Programme (UNDP) hari ini menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk memperluas akses pelatihan AI di enam negara percontohan yang tersebar di Asia Tenggara, serta Kepulauan Pasifik dan Karibia demi menutup kesenjangan digital.
Meski sejumlah perkembangan penting telah tercapai, sekitar satu dari tiga orang masih belum terjangkau jaringan internet di seluruh dunia. Akibatnya, mereka tidak dapat mengakses layanan esensial, sarana belajar, dan kesempatan ekonomi. Sejumlah kendala, seperti cakupan jaringan yang terbatas, keterjangkauan harga, dan literasi digital yang belum memadai, harus segera diatasi. Setelah teknologi baru, terutama kecerdasan buatan, menghadirkan banyak peluang yang luar biasa, kita juga berhadapan dengan sejumlah risiko yang memperparah kesenjangan, memicu prasangka, serta meminggirkan kelompok marginal. Untuk itu, edukasi AI dan peningkatan kapasitas harus ditempuh agar negara-negara berkembang mampu merealisasikan potensi AI.
Memperjuangkan literasi AI lewat pendidikan, pelatihan dan aksesibilitas
Kolaborasi ini melanjutkan program AI4Good yang telah sukses dijalankan AISG — awalnya dilansir pada 2024 untuk meningkatkan keahlian AI di Asia — ke level global.
“AI tak hanya menawarkan peluang; AI juga menghadirkan banyak potensi. Program AI4Good di Singapura membuktikan peran AI yang mengusung transformasi setelah masyarakat Singapura memperoleh sarana dan pengetahuan yang tepat untuk terlibat dalam ekonomi digital. Meski demikian, potensi lengkap AI masih belum sepenuhnya terwujud. Maka, kita harus membangun masyarakat global yang lebih inklusif dan berkelanjutan, baik di Singapura dan negara-negara lain. Hal tersebut menuntut kemitraan yang penuh terobosan bersama lembaga-lembaga yang memiliki komitmen serupa dalam menutup kesenjangan digital. Kami menyambut baik kemitraan bersama UNDP untuk mewujudkan visi tersebut,” ujar Koo Sengmeng, Director, AI Talent Development, AI Singapore.
MOU ini mencakup lima bidang strategis untuk meningkatkan literasi AI, membantu tenaga pendidik dalam mengajarkan AI, menciptakan peluang belajar inklusif, meningkatkan kesadaran publik tentang AI yang beretika, serta membangun kapasitas kelembagaan guna mendukung dan memperluas skala program literasi AI. Program ini akan membekali berbagai orang, khususnya kelompok marginal, dengan keahlian AI yang dibutuhkan untuk mencari kerja, berbisnis, serta bersosialisasi. Tujuannya, menjamin prinsip kesetaraan dalam ekonomi digital. Tenaga pendidik juga akan memperoleh sarana bermanfaat untuk mengintegrasikan literasi AI dalam setiap lingkungan belajar.
“Kecerdasan Buatan berkembang pesat, serta memiliki banyak potensi untuk mentransformasi masyarakat dan memajukan pembangunan berkelanjutan. Agar setiap orang memperoleh manfaat dari transformasi ini, program kami harus berlandaskan pada prinsip kesetaraan dan pembangunan berkelanjutan. Lewat kemitraan yang terjalin dengan AI Singapore, UNDP, dan negara-negara lain, kami memperluas akses edukasi AI, serta mempercepat literasi AI,” kata Robert Opp, Chief Digital Officer, United Nations Development Programme.