
BEIJING, 4 Agustus 2025 /PRNewswire/ — Artikel berita dari CRI Online:
Babak final 3rd China-ASEAN Innovation and Entrepreneurship Competition berlangsung pada 30 Juli lalu di Kuala Lumpur, Malaysia. Dengan tema “Innovation Cooperation for a Shared Dream”, kompetisi ini diikuti 329 peserta dari 23 negara dan wilayah, termasuk Tiongkok Daratan, Makau, Taiwan, 10 negara anggota ASEAN, serta Sri Lanka, Bangladesh, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Pakistan, Afghanistan, Uzbekistan, Fiji, dan Belanda. Setelah proses seleksi ketat, 19 proyek terbaik dari Tiongkok, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melaju ke babak final.
Final round of the competition. Photo courtesy of the Department of Science and Technology of Guangxi Zhuang Autonomous Region
Para finalis terbagi atas dua kategori—tim usaha rintisan (startup) dan perusahaan yang telah berkembang—serta, mempresentasikan inovasinya dalam format “7+5″—presentasi selama tujuh menit dan menjawab pertanyaan juri selama lima menit. Kompetisi ini mengevaluasi perkembangan transformasi perindustrian yang didorong kecerdasan buatan (AI), serta teknologi energi terbarukan. Setiap kategori memiliki pemenang pertama, kedua, dan ketiga. Delapan proyek meraih gelar “Cooperation Star”, sedangkan tujuh proyek lain merebut gelar “Innovation Stars”.
Ajang ini digelar oleh Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok (MOST) dan Sekretariat ASEAN. Pihak panitia penyelenggara berasal dari Departemen Kerja sama Internasional MOST, Komite ASEAN dalam Bidang Sains, Teknologi, dan Inovasi (COSTI), serta Dinas Sains dan Teknologi Guangxi—lokasi China-ASEAN Technology Transfer Center, (CATTC). Kompetisi ini terus menjadi platform strategis untuk kolaborasi teknologi lintaswilayah, serta ikut mempercepat kemitraan inovasi Tiongkok-ASEAN, dan mempromosikan integrasi ekonomi yang berkelanjutan di kedua wilayah tersebut.