
KUALA LUMPUR, Malaysia, 14 Agustus 2025 /PRNewswire/ — Huawei Cloud AI Ecosystem Summit APAC 2025 membahas peran solusi komputasi awan dan AI mutakhir yang segera merealisasikan potensi pertumbuhan bagi Malaysia dan ASEAN, serta mentransformasi berbagai sektor penting, seperti layanan kesehatan dan manufaktur.
Minister of Digital Malaysia, Yang Berhormat Gobind Singh Deo and Huawei Malaysia’s CEO Simon Sun at the Huawei Cloud AI Ecosystem Summit APAC 2025
Acara ini dibuka oleh Menteri Digital Malaysia, Gobind Singh Deo. Lewat kata sambutannya, dia menekankan pentingnya etika dan pembangunan berkelanjutan dalam pengembangan AI di Malaysia, serta mencatat bahwa langkah yang ditempuh Malaysia tak hanya mewujudkan kemajuan nasional, namun juga berperan besar di ASEAN.
“National AI Office (NAIO) Malaysia mempercepat penyusunan AI Technology Action Plan 2026–2030 dan kerangka regulasi yang relevan agar teknologi AI di sektor-sektor utama dapat diterapkan secara etis, berkelanjutan, dan bermanfaat nyata,” ujarnya.
“Digital Economy Blueprint Malaysia merupakan unsur penting di balik upaya tersebut, terutama didukung sejumlah inisiatif, seperti Malaysia Digital (MD). Hal ini turut diperkuat kolaborasi strategis bersama pemimpin teknologi seperti Huawei. Setiap langkah yang ditempuh berorientasi pada aksi nyata, serta berlandaskan kemitraan publik-swasta, guna merombak ekonomi digital Malaysia,” katanya.
Dalam paparannya, Chief Executive Officer, Huawei Technologies (Malaysia) Sdn Bhd (Huawei Malaysia), Simon Sun, menggarisbawahi peran penting Program Huawei Malaysia AI Talent dalam memperkuat rencana pengembangan SDM AI.
“Target kami adalah membina 30.000 SDM AI di Malaysia, terdiri atas pelajar dan mahasiswa, pejabat pemerintah, pemimpin industri, lembaga kajian, asosiasi, dan lain-lain melalui inisiatif tersebut dalam tiga tahun mendatang.”
“Kami juga berencana mengembangkan 200 mitra AI lokal lewat kerja sama, transfer pengetahuan, serta kolaborasi solusi komputasi awan dan AI bersama perusahaan-perusahaan AI terkemuka. Huawei Cloud akan menjadi penghubung investasi AI di Malaysia, serta mendorong inovasi dan solusi AI yang dibuat di Malaysia dengan melibatkan para pemain lokal, serta membentuk entitas AI baru di Malaysia,” ujarnya.
Seluruh upaya ini menjadi bagian dari Inisiatif Huawei Cloud APAC AI Ecosystem yang lebih luas guna membangun ekosistem AI yang kuat dan inklusif dengan memberdayakan masyarakat dan mendukung para pemain lokal.
Inisiatif Huawei Cloud APAC AI Ecosystem diluncurkan Sun dengan disaksikan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim, pada hari pembukaan ASEAN AI Summit 2025. Kehadiran perdana menteri Malaysia ikut melambangkan komitmen pemerintah Malaysia dalam mempercepat perkembangan AI di dalam negeri, serta ASEAN melalui kemitraan publik-swasta dan inisiatif peningkatan kapasitas.
Menurut Vice President, Huawei Cloud Marketing, Aka Dai, teknologi pintar kini telah menjadi keniscayaan dengan komputasi awan dan AI yang menggerakkan inovasi dan pertumbuhan. Dia menjelaskan, ASEAN menangkap peluang strategis ini dengan membangun “kawasan AI”.
“Huawei telah berinvestasi di ASEAN selama 26 tahun, dan Huawei Cloud telah melayani wilayah ini selama tujuh tahun. Kami akan mempercepat investasi lokal, serta menyediakan berbagai teknologi komputasi awan dan AI yang beraneka ragam, cepat, dan inklusif demi mendukung pertumbuhan ekonomi regional, mengoptimalkan daya saing, serta meningkatkan kesejahteraan sosial,” kata Dai dalam paparan yang berjudul “Accelerate Intelligence, Ignite Smart ASEAN” pada hari pertama ASEAN AI Summit.
Huawei Cloud membantu berbagai perusahaan untuk memanfaatkan AI melalui tiga kapabilitas utama. Pertama, jangkauan global Huawei Cloud yang mencakup 34 Wilayah dan 101 availability zone (AZ) guna menyediakan latensi yang sangat rendah bagi klien. Di ASEAN, Huawei Cloud telah membangun lima wilayah dan 17 AZ. Kedua, Layanan AI Cloud dengan ekosistem model terbuka yang mendukung lebih dari 160 model open-source yang telah marak dipakai. Ketiga, Model Pangu yang terdepan di industri—rangkaian model AI multimodal—yang menopang strategi “AI for Industries”, agar berbagai perusahaan semakin cepat mengembangkan model khusus sesuai kebutuhannya masing-masing.
Huawei Cloud AI Ecosystem Summit APAC 2025, berlangsung pada hari kedua ASEAN AI Summit, menghadirkan sekitar 300 delegasi industri dan menampilkan Chief Technology Officer, Huawei Cloud Enterprise Intelligence, Li Yin, sebagai pembicara utama. Lewat sesi yang bertema “Leap to Cloud, Heading to AI”, dia menjelaskan kolaborasi Huawei Cloud bersama klien dan mitra telah menghasilkan berbagai aplikasi AI di lebih dari 30 industri untuk lebih dari 500 skenario penggunaan di seluruh dunia.
Lewat model besar dan dasar AI Huawei Cloud Pangu, serta ModelArts AI toolchain, dan metodologi teknik yang telah teruji, Huawei Cloud mendukung berbagai perusahaan untuk menggunakan rangkaian data milik sendiri sehingga pengembangan model AI khusus dapat berlangsung lebih cepat, terutama dalam hal pelatihan bermutu tinggi, penyempurnaan, serta reinforcement learning.
Dia memaparkan tiga fokus dari investasi Huawei Cloud: memperkuat fondasi komputasi AI yang aman dan terpercaya; menerapkan ModelArts dan Model Besar Pangu untuk solusi industry-to-business, seperti asisten AI untuk klien perusahaan dan aplikasi video AI yang mentransformasi sektor-sektor seperti kota pintar, pertambangan, kereta api, layanan kesehatan, dan manufaktur; serta, menjaga pertumbuhan ekosistem lewat kerja sama dengan mitra-mitra.
Pembicara-pembicara lain yang tampil dalam Huawei Cloud AI Ecosystem Summit APAC 2025 antara lain Head, National AI Office (NAIO) Malaysia Shamsul Izhan Abdul Majid; Vice President, iFLYTEK Open Platform William Zhou; Co-Founder, Zetrix Dato Fadzli Shah; Managing Director, TrustDecision Malaysia, Henry Li Nan; serta Profesor Ts. Dr. Ting Choo Yee dari Multimedia University Malaysia.
-SELESAI-
Tentang Huawei
Berdiri pada 1987, Huawei adalah penyedia infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta produsen perangkat canggih (smart device) yang terkemuka di dunia. Huawei memiliki 207.000 tenaga kerja, dan beroperasi di lebih dari 170 negara serta wilayah. Huawei kini melayani lebih dari tiga miliar orang di seluruh dunia.
Huawei ingin menghadirkan teknologi digital bagi setiap orang, rumah, serta organisasi agar dunia yang sangat terkoneksi dan pintar dapat terwujud. Maka, Huawei mengembangkan konektivitas yang tersedia di setiap tempat dan mempromosikan akses jaringan inklusif; menyediakan teknologi komputasi awan (cloud) dan teknologi pintar di seluruh penjuru dunia, serta memberikan daya komputasi terbaik untuk setiap kebutuhan pengguna; membangun platform digital agar seluruh industri dan organisasi mampu bekerja lebih cepat, efisien, dan dinamis; serta, mengubah pengalaman pengguna dengan kecerdasan buatan (AI) agar teknologi AI mampu memenuhi segala kebutuhan hidup sehari-hari, baik di rumah, kantor, atau ketika bepergian. Informasi selengkapnya tersedia di www.huawei.com atau akun-akun media sosial berikut:
http://www.linkedin.com/company/Huawei
http://www.twitter.com/Huawei
http://www.facebook.com/Huawei
http://www.youtube.com/Huawei