
SAO PAULO, 15 September 2025 /PRNewswire/ — Kementerian Pendidikan Brazil, UNESCO, dan Huawei telah meluncurkan program percontohan “Technology-enabled Open Schools for All” di Bahia dan Pará.
Mengutamakan pendidikan digital dan ramah lingkungan, serta menjangkau wilayah-wilayah terpelosok, program tersebut akan menyediakan:
- Infrastruktur konektivitas
- Sistem tenaga surya
- Pelatihan guru dalam bidang teknologi pendidikan
- Layanan digital untuk ruang kelas
- Kurikulum digital
Didukung dinas-dinas pemerintah di Bahia dan Pará, berada dalam naungan program inklusi digital TECH4ALL Huawei, program tersebut juga akan mendirikan dua pusat pelatihan guru yang menjangkau wilayah utara dan timur laut Brazil. Dipimpin Laboratory of Creativity and Innovation for Basic Education (LabCrie), kedua pusat pelatihan guru ini akan selesai dibangun pada akhir 2025.
“Program tersebut membuktikan peran-peran konektivitas, perangkat digital, dan pelatihan guru dalam meningkatkan proses belajar. Program tersebut tak hanya terkait dengan pemanfaatan teknologi, namun juga integrasi teknologi lewat cara-cara yang kritis, kreatif, dan berkelanjutan agar berbagai sekolah, tenaga pendidik, dan siswa siap menghadapi tantangan hari ini dan masa depan,” ujar Iuri Rubim, Direktur Jenderal Anísio Teixeira Institute yang bernaung dalam Dinas Pendidikan Negara Bagian Bahia.
Sejalan dengan UN SDG4, program Open Schools fase kedua membangun sistem pendidikan yang tangguh, mendukung kebijakan pendidikan nasional, memperkuat transformasi digital di sektor pendidikan, serta menyetarakan akses pendidikan digital.
“Kami menilai, program tersebut berperan besar mendorong digitalisasi pendidikan di Brasil. Program tersebut juga menjadi katalis untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi transformasi digital, serta memastikan masa depan yang berlandaskan inovasi dan prinsip kesetaraan,” ujar Rafael Herdy, seorang tenaga pendidik sekaligus Koordinator Teknologi di Dinas Pendidikan Negara Bagian Pará.
Program pelatihan guru menitikberatkan pengembangan kompetensi guru SMP dan SMA dalam pendidikan digital hijau dan kecerdasan buatan (AI). Lewat platform pembelajaran virtual AVAMEC milik Kementerian Pendidikan Brazil, program ini akan menjangkau 1.000 guru dan siswa di sekolah negeri di Jequié dan Breves.
“UNESCO menyadari teknologi tidak bisa menggantikan peran guru, tetapi kami juga percaya pada potensi besar teknologi dalam dunia pendidikan demi membangun masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Maria Rehder, Project Officer, UNESCO di Brasil. “Program tersebut merupakan perkembangan penting dalam integrasi teknologi dan pendidikan. Kami akan menyusun metodologi pendidikan digital hijau dan AI dengan berdialog langsung bersama para tenaga pendidik.”
Program tersebut ikut memperkuat kebijakan publik Brasil dalam bidang pendidikan digital, termasuk penyusunan panduan nasional tentang pendidikan digital hijau yang mencakup penguatan platform nasional, konektivitas sekolah, pembangunan infrastruktur teknologi berkelanjutan, serta pelatihan guru dalam bidang AI.
“Program Open Schools melambangkan komitmen Huawei untuk mendemokratisasi akses teknologi dan membangun masa depan digital yang lebih inklusif,” ujar Elise Machado, Government Affairs Coordinator, Huawei Brasil. “Kami percaya bahwa inklusi digital berawal dari dunia pendidikan. Program seperti ini menyatukan inovasi, keberlanjutan, dan pembangunan manusia, serta berdampak langsung bagi masyarakat di wilayah yang belum tersentuh teknologi.”
Selain di Brasil, program Open Schools fase kedua tengah berlangsung di Mesir dan Thailand. Fase pertama telah berjalan pada 2020 hingga 2024 di Mesir, Ethiopia, dan Ghana.
- Di Mesir, program Open Schools membantu 950.000 tenaga pendidik K-12 melalui National Distance Learning Centre.
- Di Ethiopia, program Open Schools menjangkau 12.000 siswa and 250 tenaga pendidik di 24 sekolah menengah, serta memperluas akses platform belajar bagi siswa dan tenaga pendidik.
- Di Ghana, program Open Schools menjangkau 1.000 guru dan 3.000 siswa, serta meningkatkan program pendidikan nasional.