
PARIS, 15 Oktober 2025 /PRNewswire/ — Di 11th Ultra-Broadband Forum (UBBF) 2025, James Chen, President, Carrier Business, Huawei, memaparkan sejumlah praktik terbaik yang dikembangkan Huawei bersama operator telekomunikasi guna mendorong pertumbuhan bisnis lewat ultra-broadband (UBB) berbasiskan kecerdasan buatan (AI). Dalam paparannya yang berjudul “Triple Leaps to AI UBB: Inspiring New Business Growth” (Tiga Lompatan Menuju AI UBB: Dorong Pertumbuhan Bisnis Baru), Chen menilai bahwa operator telekomunikasi telah menempuh sejumlah langkah, baik dari sisi kedalaman, keluasan, dan ketinggian, untuk menciptakan pertumbuhan baru pada era AI UBB.
“Inovasi hebat mendorong kesuksesan bisnis yang besar,” ujar Chen. “Operator telekomunikasi dapat menangkap peluang ini dengan meningkatkan kemampuan dalam menjamin pengalaman pelanggan, memperluas layanan ke teknologi digital dan pintar, serta bersaing pada level yang lebih tinggi dengan mempercepat perkembangan jaringan cerdas jaringan.” Berdasarkan pengalaman praktis berbagai operator global, Chen mengulas tiga dimensi inovasi: lompatan dalam kedalaman, keluasan, dan ketinggian.
Lompatan dari sisi kedalaman: Menggeser pendekatan, dari pita lebar menuju monetisasi berbasiskan pengalaman jaringan
Dengan memadukan fitur-fitur AI dan jaringan, pihak operator mempelajari kebutuhan untuk meningkatkan pengalaman aplikasi, serta menjaga mutu layanan untuk aplikasi utama seperti AI cloud gaming dan 4K livestreaming, menghasilkan lompatan dari monetisasi pada level pengguna menuju monetisasi pada level aplikasi.
Sebagai contoh, operator terkemuka di Thailand memakai solusi Huawei AI WAN untuk menjamin pengalaman jaringan pada level aplikasi. Hasilnya, pengguna menikmati pengalaman bermain gim yang lebih lancar, sedangkan operator berhasil meningkatkan pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) secara signifikan.
Lompatan dari sisi keluasan: Membuat terobosan bisnis dengan merambah segmen layanan digital intelligence dan komputasi
- Di segmen jaringan rumah: Operator global memiliki lebih dari 1 miliar home gateway, menghadirkan peluang menarik untuk beralih dari penyedia jaringan rumah menjadi penyedia layanan rumah pintar. Tahun ini, Huawei meluncurkan AI Homehub, home gateway baru yang membantu salah satu operator meningkatkan ARPU di segmen jaringan rumah hingga 60% melalui layanan rumah pintar.
- Di segmen UKM: Operator bisa memakai solusi fiber to the office (FTTO) untuk menyediakan layanan digital standar seperti video dan IoT, membantu UKM bertransformasi menjadi perusahaan cerdas. Tiga operator besar di Tiongkok telah menerapkan solusi FTTO secara komersial untuk lebih dari dua juta pengguna.
- Di segmen perusahaan menengah dan besar: Operator memanfaatkan teknologi Wi-Fi berbasiskan sensor dan komunikasi terintegrasi guna menghadirkan solusi baru, seperti fall detection di fasilitas lansia dan sistem ruang rapat pintar. Operator terkemuka di Uni Emirat Arab menggunakan Huawei AirEngine Wi-Fi 7 untuk layanan Wi-Fi-as-a-Service yang menghemat biaya sistem sensor ruang rapat hingga 67%.
- Di segmen layanan baru yang mencakup layanan AI enterprise: Semakin banyak perusahaan membutuhkan komputasi awan sekaligus pemrosesan data lokal. Hal ini menciptakan peluang baru bagi operator untuk menyediakan layanan jaringan komputasi dengan sejumlah fitur seperti lossless transmission, elastisitas, dan keamanan tinggi. Peluang ini juga mencakup layanan komputasi-jaringan bagi pihak operator. Huawei dan China Telecom Shanghai telah mengembangkan jaringan IP WAN cerdas dengan efisiensi penggunaan komputasi (CUE) yang optimal, membantu pelanggan meningkatkan kapasitas komputasi hanya dalam hitungan minggu dengan kehilangan CUE kurang dari 5%.
Lompatan dari sisi Ketinggian: Transformasi O&M jaringan, mulai dari aktivitas berbasiskan perintah kerja menuju aktivitas operasional cerdas
Operator kini dapat meningkatkan otonomi jaringan hingga level empat, beralih dari aktivitas operasional berbasiskan perintah kerja menuju jaringan yang bekerja secara cerdas.
Sebagai contoh, Huawei bermitra dengan MasOrange di Spanyol untuk membangun jaringan IP otonom level 4 pertama di Eropa. Dengan iMaster NCE, operator berhasil mempersingkat durasi rata-rata perbaikan jaringan (MTTR) dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Menutup pidatonya, James Chen menegaskan bahwa era AI UBB baru saja dimulai, dan Huawei berkomitmen untuk terus berinovasi bersama operator dan mitra industri. Huawei ingin membantu pihak operator mencapai kesuksesan pada era AI melalui monetisasi pengalaman jaringan, pertumbuhan bisnis baru, dan efisiensi operasional.