SEOUL, Korea Selatan, 19 November 2024 /PRNewswire/ — Statistics Korea tengah melakukan Pendataan Alamat 2024 untuk mempersiapkan sensus penduduk 100 tahun pada tahun depan. Survei ini berlangsung selama 20 hari dari 8 November hingga 27 November tahun ini.
Sebagai tahap persiapan penting untuk Sensus Penduduk dan Perumahan tahun depan, serta Sensus Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Survei ini mendata alamat lengkap dan akurat, serta bank data spasial untuk penghitungan, serta menentukan tipe dan karakteristik alamat dari setiap tempat tinggal. Informasi dasar ini akan membentuk kerangka sampel dan penghitungan dalam aktivitas sensus tahun depan.
Sejumlah perubahan penting diterapkan dalam survei tahun ini. Salah satunya, metode survei dilakukan di dalam kantor dan survei lapangan pada tahun ini untuk memperbarui informasi. Maka, informasi tempat tinggal jenis apartemen* kini dikumpulkan lewat data administratif dan spasial alih-alih survei lapangan. Data lain dikumpulkan melalui survei lapangan dengan sistem survei elektronik berbasiskan komputer tablet canggih. Dengan demikian, petugas survei dapat memasukkan dan memverifikasi data yang terkumpul secara langsung. Hal ini mengurangi beban kerja sekaligus meningkatkan akurasi dan mempercepat pengumpulan data.
Setelah pendataan alamat dimulai, Statistics Korea terus mempersiapkan Sensus Penduduk dan Perumahan 2025. Kerangka kerja utama di balik Sensus mendatang dirancang menurut kondisi survei yang penuh tantangan pada era pasca-Covid-19, tantangan sosial yang berubah dengan cepat, serta mengurangi beban warga. Dengan kerangka kerja ini, Statistics Korea mendorong partisipasi aktif dan respons seluruh warga di Korea sehingga data sensus yang bermutu tinggi dapat tersedia.
Sensus 2025 akan menggunakan kuesioner pada perangkat seluler yang mudah digunakan, serta kuesioner berbahasa asing (dalam 20 bahasa) untuk meningkatkan partisipasi warga asing dan partisipasi internet.
* Selain 10 bahasa asing yang telah digunakan (Inggris, Mandarin, Vietnam, Rusia, Indonesia, Thai, Mongolia, Jepang, Kamboja, dan Nepal), 10 bahasa lain segera tersedia, termasuk Uzbek, Kazakh, Burma, Sinhala (Sri Lanka), Bengali (Bangladesh), dan Urdu (Pakistan).
Sensus juga akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menggolongkan industri dan pekerjaan, serta menyediakan dukungan selama 24/7 lewat help desk demi meningkatkan akurasi pengolahan data, serta mempercepat respons terhadap pertanyaan peserta. Demi mengurangi beban responden, sejumlah pertanyaan dalam kuesioner akan diganti dengan informasi dari data administratif. Lebih lagi, Statistics Korea juga mempertimbangkan pertanyaan baru dalam Sensus, seperti niat menikah, program keluarga berencana, informasi tentang pengasuh (caregiving), tingkat kemampuan bahasa Korea. Tujuannya, mencerminkan keberagaman di tengah masyarakat, serta menangkap tren yang berhubungan dengan angka ketidaksuburan, penuaan penduduk, serta aspek multikultural.
Korea menjalankan pendekatan sensus gabungan yang mencakup penghitungan berbasiskan registrasi dengan survei lapangan berbasiskan sampel. Hal tersebut mencerminkan pencapaian Korea dalam ilmu statistik, termasuk penggunaan data administratif secara statistik, teknik survei lapangan, dan pengembangan sistem statistik. Pencapaian ini terwujud berkat keahlian teknis dan administratif pada seluruh aspek statistik nasional–mulai dari pengumpulan data dan pengolahan data hingga memproduksi dan mengedarkan data.
Metodologi sensus yang mutakhir di Korea telah ditiru banyak negara di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika, termasuk Vietnam, Kolombia, Bolivia, Indonesia, Tanzania, dan Mongolia. Bahkan, keahlian K-Census akan dibagikan kepada Uzbekistan pada tahun depan.